Shen Yun Performing Arts
  • Perihal Shen Yun
    Pertunjukan
    Awam perihal Shen Yun?
    9 Karakteristik Shen Yun
    Tari Klasik Tiongkok
    Orkestra Simfoni
    Factsheet
    Perusahaan Shen Yun
    Cerita Kami
    Kehidupan di Shen Yun
    Tantangan yang kita Hadapi
  • Para Artis
  • Video
  • Apa yang Baru
    Apa yang Baru
    Berita
    Blog
    Di Media
  • Pers Rilis
  • FAQ
  • Ulasan penonton
  • Pedia Shen Yun Buletin Cari
    Indonesia
  • English
  • 中文正體
  • 中文简体
  • 日本語
  • 한국어
  • Česky
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Italiano
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Latviski
  • Pусский
  • Română
  • Svenska
  • Việt
  • Melayu
  • עברית
  • Norsk
  • Tiket & Info
    Menu
    Shen Yun Logo
    Tiket
    Apa yang Baru
    Menu
    • Perihal Shen Yun
      • Awam perihal Shen Yun? 9 Karakteristik Shen Yun Cerita Kami Kehidupan di Shen Yun Lembar Fakta Shen Yun Tantangan yang kita Hadapi Tari Klasik Tiongkok Orkestra Simfoni
    • Para Artis
    • Video
    • Apa yang Baru
      • Apa yang Baru Berita Blog Di Media
    • Pers Rilis
    • FAQ
    • Ulasan penonton
    Shen Yun 9 Characteristics Link Image

    Apa yang Membuat Kita Unik?

    TEMUKAN 9 KARAKTERISTIK
    • Pedia Shen Yun
    • BERLANGGANAN
    • Cari
    Bahasa
    • English
    • 中文正體
    • 中文简体
    • 日本語
    • 한국어
    • Česky
    • Deutsch
    • Español
    • Français
    • Italiano
    • Nederlands
    • Polski
    • Português
    • Latviski
    • Pусский
    • Română
    • Svenska
    • Việt
    • Melayu
    • עברית
    • Norsk
      Blog
      Kembali Blog > Kisah Ungkapan Terima Kasih, dari Tiongkok Kuno

    Kisah Ungkapan Terima Kasih, dari Tiongkok Kuno

    Apakah tradisi masa liburan yang paling Anda syukuri? Makan-makan bersama keluarga? Cokelat panas? Merasakan kenyamanan di depan perapian bersama teman-teman ataupun sebuah buku yang bagus?

    Untuk merayakan hari Thanksgiving dan awal musim liburan tahun ini, berikut adalah dua kisah tradisional mengenai ungkapan terima kasih dan kebaikan dari Tiongkok kuno.

    Jenderal Han Xin: Kebaikan Dibalas dan Perbuatan Tercela Dimaafkan

    Ada ujaran Tiongkok: “Satu tetes kebaikan layak mendapatkan balasan sebanyak satu air mancur.”

    Kasus semacam itu terjadi pada Han Xin (231–196 SM.), salah seorang ahli strategi militer paling luar biasa dalam sejarah Tiongkok. Sebagai seorang dewasa, Han Xin memimpin pasukan kaisar Liu Bang dalam mengkonsolidasikan kekuatan, mengantarkan kekuasaan 400 tahun lebih dari salah satu dinasti paling jaya di Tiongkok.

    Namun ketika masih anak-anak, dia sudah menjadi yatim piatu di usia yang begitu muda, membuatnya miskin dan hanya bisa mendapat sedikit makanan. Melihat betapa kelaparan dan kekurangan gizi anak kecil itu, seorang wanita di kampung halamannya, memberinya makan selama beberapa minggu, dan akhirnya mengembalikan kesehatannya. Hal ini meninggalkan kesan yang sangat mendalam pada diri Han Xin.

    Setelah banyak tahun berlalu, Han Xin telah menjadi salah seorang tokoh terbesar dalam kekaisaran Han. Namun dia tidak pernah lupa pada orang-orang di kampung halamannya.

    Dan begitulah, setelah diangkat menjadi Raja Chu, dia kembali mengunjungi kampung halamannya. Dia mencari wanita yang bertahun-tahun lalu pernah memberinya makan dengan tulus. Han Xin memberinya 1.000 kati (600 kg) emas untuk membalas kebaikan yang pernah dilakukannya ketika Han Xin masih sebagai anak-anak.

    Pada saat yang sama, juga ada seorang pria di kampung halamannya yang dulu pernah mempermalukan dirinya, dengan membuat Han Xin harus merangkak melewati selangkangannya. Segera setelah pria itu mengenali Han Xin yang kini telah menjadi orang besar, dia sangat ketakutan dan memohon ampun.

    Han Xin memiliki hati yang maha sabar. Dia bisa saja dengan mudah membalas dendam, namun Han Xin tidak melakukannya, dia justru memberi pria itu kesempatan, dan mengangkatnya menjadi seorang letnan yang bertanggung jawab untuk keamanan.

    Klik di sini untuk membaca lebih banyak mengenai jenderal Han Xin yang murah hati.

    Phoenix Biru Membalas Budi

    Kebudayaan tradisional Tiongkok adalah penuh dengan kisah-kisah yang menceritakan mengenai orang baik, yang mendapat balasan kebaikan dari langit berkat perbuatan baiknya.

    Salah satu kisahnya adalah yang terjadi selama masa Dinasti Song (960–1279M) pada seorang pemuda bernama Bangyi. Suatu hari ketika dia sedang belajar di sebuah kuil, dia menyadari ada patung seekor burung phoenix biru yang sayapnya telah jatuh. Phoenix yang bertengger di bagian tubuh dari patung Buddha tersebut, telah rusak sangat parah selama bertahun-tahun akibat air yang menetes dari atap kuil yang bocor.

    Bangyi menghela nafas dan berpikir, “Sangat memalukan!”

    Bangyi berniat untuk memperbaiki patung phoenix itu, namun tidak mampu melakukannya sendiri, jadi dia memutuskan untuk meminta bantuan donasi kepada teman-teman sekelasnya serta beberapa orang kaya. Setelah mengumpulkan uang yang cukup, Bangyi memperbaiki kuil tersebut dan mengembalikan sayap burung phoenix itu ke tubuhnya.

    Satu tahun berlalu, Bangyi pergi ke ibu kota untuk mengikuti ujian kerajaan. Tahun itu, para peserta diharuskan untuk menulis sebuah karangan dan bait-bait puisi. Pelajar yang bercita-cita tinggi itu segera bekerja, dan dalam waktu singkat, berhasil menyelesaikan bagian awal karangannya, pada bait pertama dia menulis:

    “Kuil sinaber meramalkan nasib baik: seekor phoenix api bersinar terang menerangi tangga merah istana.”

    丹穴呈祥,丹鳳覽輝丹陛,

    dān xué chéng xiáng, dān fèng lǎn huī dān bì

    Namun bagaimanapun dia berupaya keras, tidak ada satupun kata yang muncul untuk bait kedua puisinya. Berjam-jam telah berlalu, dan akhirnya hampir tiba waktunya untuk menyerahkan karyanya.

    Tiba-tiba, seekor burung phoenix biru muncul di angkasa, memanggil Bangyi sebelum kemudian terbang pergi. Hal itu membuatnya terinspirasi, dan segera dia menulis bait selanjutnya:

    “Istana pirus muncul pertanda keberuntungan: sayap phoenix biru menyapu langit biru.”

    青宮啟瑞,青鸞翅接青霄,

    qīng gōng qǐ ruì, qīng luán chì jiē qīng xiāo

    Puas dengan karyanya, dia meletakkan kuas lalu menyerahkan kertasnya. Bait-bait itu dianggap sebagai mahakarya, dan tahun itu, Bangyi dinyatakan sebagai lulusan di urutan pertama.

    Dalam budaya Tiongkok, seekor phoenix dianggap sebagai burung surgawi dengan kebijakan dan kebajikan yang besar. Sebagai balasan karena telah memperbaiki tubuhnya serta memperbaiki kuil, phoenix itu memberkati Bangyi dengan masa depan yang cerah.

    Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai burung mistis surgawi ini, silahkan klik di sini.
    Signal 2020 07 30 134715 003

    John Perry

    MC

    Lihat semua posting
    KONTEN TERKAIT
    • Leading Article Drama Hanxin
      Jenderal Han Xin yang termasyur
    • Phoenix Dragon Header
      Phoenix dari Timur
    • Thanksgiving Group LC
      Happy Thanksgiving untuk Semua Teman kami!
    • Holidays Header
      Tiga Hari Besar orang Tionghoa yang Tidak Boleh Anda Lewatkan Musim Ini
    • Merrychristmas Bus Video
      Salam Hari Natal dari Jalan
    • Leading Article Monk
      Biksu yang Sabar
    • Benchen Embassyblog Thumb
      ‘Renaisan Dewata Telah Mulai’
    • 7ways Header
      7 Cara Shen Yun Membangkitkan Kembali Kebudayaan Tiongkok yang Otentik
    Komentar-komentar
    verification

    Sebelumnya

    Idiom Tiongkok: ‘Lukis Sang Naga, Beri Titik di Matanya’

    Selanjutnya

    Empat Hal yang Sudah Saya Pelajari
    Yang Terkini
    • Misi Saya Sendiri
      Jason Zhu Thumb
    • Hari Penuh Syukur
      Thanksgiving Header
    • Resep Kuno: Jangan Gugur Ketika Dingin
      Lifehack Autumn Thumb
    • BONUS Tokoh-tokoh Paralel: Ye Xian dan Cinderella
      SYWEB ### FPF 11  YeXian Cinderella  V3  AB 400x246
    • Tokoh Paralel Terkenal 10/10: Marco Polo dan Zhang Qian
      SYWEB 378 FPF 10  MarcoPolo ZhangQian  V6  Web Head Thumb 400x246 A
    Paling Populer
    • Semua
    • Berita
    • Blog
  • 1 Kennedy Center Menerima Ancaman Bom yang Menargetkan Shen Yun
  • Nampak Lengkap
    Nampak Lengkap
    Nampak Lengkap
    Shen Yun logo golden
    Shen Yun logo golden

    Shen Yun Performing Arts adalah perusahaan tari dan musik klasik Tiongkok pertama yang didirikan di New York. Ia menampilkan tarian klasik Tiongkok, tarian etnis dan rakyat, dan tarian berbasis cerita, dengan iringan orkestra dan pemain solo. Selama 5.000 tahun, kebudayaan dewata berkembang di tanah Tiongkok. Melalui musik dan tarian yang memesona, Shen Yun menghidupkan kembali budaya yang mulia ini. Shen Yun, atau 神韻, dapat diterjemahkan sebagai: "Keindahan makhluk surgawi yang menari."

    Perihal
  • Awam perihal Shen Yun?
  • Orkestra Simfoni Shen Yun
  • Kehidupan di Shen Yun
  • Lembar Fakta Shen Yun
  • Tantangan yang kita Hadapi
  • Shen Yun & Spiritualitas
  • Jumpa Para Artis
  • Hal yang sering Ditanyakan (FAQ)
  • Video
  • TERBARU
  • Perihal Shen Yun
  • Para Artis
  • ULASAN
  • Di Media
  • Yang Baru
  • Utama
  • Berita
  • blog
  • ULASAN
  • Di Media
  • Pedia Shen Yun
  • Tarian Tiongkok
  • Musik
  • Vokal
  • Kostum Shen Yun
  • Proyeksi digital
  • Alat peraga Shen Yun
  • Cerita dan sejarah
  • Shen Yun dan Budaya Tradisional Tiongkok
  • Berinteraksi dengan kami:
    Follow Kami di Gan Jing World
    Tanda tangani Buku Tamu Kami
    Kenali Lebih Jauh tentang Shen Yun
    di Platform Streaming kami
    Pusat Penilaian Kecakapan Seni
    Kenang-kenangan dan Koleksi Premium
    Terinspirasi oleh Shen Yun
    Penari Shen Yun
    Web resmi Pertunjukan Seni Shen Yun Copyright ©2025 Shen Yun Performing Arts. Semua Hak Dilindungi.
    Hubungi kami Persyaratan Privasi Peta situs